MEMAHAMI & MEMBANTU ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Anak adalah anugerah Tuhan yang
begitu indah. Kehadirannya begitu dinanti bukan saja oleh ayah dan ibunya,
namun juga kakek-neneknya, tante-omnya, sepupunya, dan keluarga besar lainnya.
Tidak ada orang tua atau siapapun yang menginginkan anaknya kekurangan satu
apapun. Namun bagaimana bila sang Khalik berkehendak lain? Bagaimana bila anak
kita adalah anak berkebutuhan khusus? Apa yang harus kita lakukan untuk
memberikan semangat hidup untuk dirinya? Dan bagaimana meniupkan semangat kita
untuk mengayomi anak titipanNya tersebut?
Dariyah berusaha menahan air
matanya. Diagnosa dokter mengatakan bahwa Anlien, puteri semata wayangnya
mempunyai kemampuan pendengaran yang minim. Ibu muda berusia 33 tahun itu harus
menerima kenyataan bahwa anaknya seorang tuna rungu. Belum pernah terbayangkan.
Dariyah masih belum menerima kenyataan hingga sekitar 3 bulan lamanya. Namun
begitu dia berusaha memberikan apa yang dibutuhkan Anlien. Seiring waktu,
Dariyah berusaha menata diri dan mulai menerima kekurangan dari Anlien yang
masih berusia 2,5 tahun itu. Selang 5 tahun setelah kelahiran Anline, Mia, puteri keduanya didiagnosa dokter
sebagai anak autis. Adanya gangguan perkembangan yang dialami Mia itu membuat
dirinya terlambat untuk berbicara. Ditambah anak berusia 4 tahun itu mempunyai
kebiasaan tertentu yang lebih banyak asyik dengan dirinya sendiri dan kurang
bersoalisasi. Pada masa kesedihan itu, Dariyah dan suaminya Lili sering saling menyalahkan. Padahal mereka
paham benar bahwa sampai saat ini autis belum diketahui penyebab pastinya.
Kemudian secara bertahap mereka belajar tentang autis dan berusaha memenuhi
kebutuhan buah hatinya itu.
Syukurlah, secara bertahap mereka
mengikuti Mia terapi yang dibutuhkannya sehingga banyak kemajuan yang dialami
bocah berparas cantik itu untuk hidup jauh lebih normal. Itu baru sebagian
pengalaman orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Masih banyak lagi orang tua yang
memiliki pengalaman lebih ’dahsyat’ dari peristiwa hidup di atas. Tidak bisa
dihindari bahwa kehadiran anak berkebutuhan khusus dapat memengaruhi ikatan kedua
orang tuanya. Apakah ikatan antara ayah dan ibunya semakin kompak dan saling
mendukung, ataukah malah runtuh, bercerai-berai serta saling menyalahkan.
Semoga tidak yang terakhir.
Sebagai orang yang beriman dan
memiliki akal sehat, hendaknya kita dapat memetik segala hikmah dari apa yang
diberikan Sang Pencipta kepada kita semua. Diharapkan justru keberadaan
anak-anak kita tersebut dapat menjadi ladang amal buat semua. Tidak ada kata
pesimis untuk kita sebagai orang tua. Karena setiap anak adalah unik. Setiap
anak berhak memperoleh kasih sayang dan bimbingan akhlak dan ilmu semesta
lainnya sesuai kemampuan masing-masing.
Berikut ini semoga merupakan proses
ideal buat orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Semoga dapat
menjadi masukan yang berarti, Amin.
Bersedih dan menangislah Kesedihan merupakan satu hal yang
sangat manusiawi. Karena menjadi suatu hal yang aneh bila orang tua
tersenyum bahkan tertawa geli bila mendengar anaknya tidak bisa mendengar, atau
tidak bisa melihat, lumpuh layu, atau memiliki kekurangan fisik atau mental
lainnya. Jadi jangan takut untuk mengeluarkan air mata, itu menandakan rasa
cinta kita kepada apa yang sudah Allah berikan pada kita, yakni anak kita
sendiri. Percayalah..Tuhan Maha Tahu apa yang sudah digariskanNya. Ada rahasia
yang Dia berikan pada setiap kehidupan manusia. Berpikirlah positif bahwa Dia
begitu percaya kalau Anda dan pasangan sanggup memberikan limpahan kasih sayang
yang besar kepada anak yang sudah dititipkanNya;
Memberi waktu
bersedih Lalu..sebagai manusia yang beriman, kesedihan tidak perlu berlebihan
dan berkepanjangan. Kita perlu mengaturnya sedemikian rupa yang kemudian mulai
menata diri untuk memikirkan langkah terbaik selanjutnya;
Saling Mendukung Langkah pertama bebenah diri adalah dengan
membawa serta pasangan untuk mendiskusikan hal-hal terbaik untuk membantu sang
buah hati. Jangan sibuk sendiri. Selain pasangan, libatkan pula
kakak-adiknya, kakek-nenek, om-tante, dan tetangga sebelah untuk mengetahui
kondisi sang buah hati;
Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang yang dibutuhkan
sang buah hati Hindari mitos, pernyataan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,
dan hal-hal yang berbau mistik. Kumpulkan, kliping, dan jilid berbagai
informasi penting tentang penyakit, atau gangguan yang dialami anak. Selain
itu, cari tahu metode penyembuhan yang pasti dan terapi yang berguna untuk anak
melalui buku, internet, seminar, talkshow maupun dokter spesialis;
Berikan alat dan terapi yang sesuai kebutuhan anak Bila anak
butuh alat pendengaran, maka carilah alat yang sesuai dengan kebutuhannya. Bila
sang anak butuh terapi atau metode penyembuhan secara berkala, maka lakukanlah
dengan seksama. Jangan lupa konsultasikan dengan dokter, psikolog atau
ahlinya sebelum melakukan hal-hal tersebut. Bila anda berasal dari keluarga
berkekurangan, cari informasi tentang lembaga atau yayasan mana saja yang dapat
membantu dan memberikan fasilitas cuma-cuma untuk sang anak;
Gali Bakat dan Minat Anak Bukan tidak mungkin anak yang
dianggap ’kurang’ justru memiliki kelebihan khusus yang tidak dimiliki oleh
anak pada umumnya. Jadi, gali terus bakat dan minatnya! Bila sang anak menyukai
melukis, sediakan dia kanvas, buku, kuas, cat, dan lain yang dibutuhkannya.
Jangan menutup diri Ikuti komunitas sharing para orang tua
yang memiliki anak berkebutuhan khusus sama dengan yang dialami anak kita.
Komunitas ini sangat berguna untuk saling mendukung dan memberi informasi
terbaru tentang kebutuhan anak. Jangan ikuti komunitas yang kumpulannya cuma
bisa berkeluh kesah’ya. . Selain itu, tetap bersosialisasi dengan tetangga
sebelah kanan, kiri, depan dan belakang. Biarkan anak bebas keluar rumah
dan mendapati lingkungan luar tempat tinggalnya;
Ikhlas dan Optimis Ini adalah langkah per tama dan terakhir
yang wajib dimiliki para orang tua. Ikhlaskan segala peristiwa hidup yang kita
alami padaNya. Kelahiran, kematian, sakit, jodoh, rejeki, dan segalanya sudah
Dia yang mengatur, maka ikhlaskanlah. Tak lupa, selalu optimis! Yakinlah, Anda,
pasangan, dan anak anda dapat menjalaninya dengan baik-baik saja,@
🎉BEMF PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA PROUDLY PRESENT🎉
BalasHapusTalkshow Anak Berkebutuhan Khusus
"Keterbatasan Bukan Batasan"
Ini merupakan salah satu rangkaian acara PIASE 2016 "Psychology Innovation In Art Social And Education"
Acara ini bertujuan untuk :
✔Membuka dan mengubah paradigma masyarakat bahwa keterbatasan bukan sebuah batasan.
✔Memberikan motivasi berprestasi tanpa memandang kekurangan dan keterbatasan
✔Memberikan pengetahuan bagaimana cara penanganan anak berkebutuhan khusus
✔Memberikan solusi serta pencegahan terhadap penyebab fenomena sosial tentang kekerasan terhadap anak yang meningkat setiap tahunnya
Dengan pembicara :
• Arist Merdeka Sirait (Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak)
• Katarina Ira Puspita M.Psi (Psikolog Klinis Anak)
Special Performance :
• Zelda Maharani (Kontestan Mamamia 2014)
Tempat dan tanggal :
Rabu, 25 Mei 2016
@Auditorium D462, Universitas Gunadarma Kampus D, Depok
HTM 40K [Ilmu&Pengetahuan, Sertifikat, Snack, Seminar Kit, Doorprize]
Feel excited? Wanna join and participate? Open for public!
Registrasi & Informasi lebih lanjut hubungi :
👇👇
📲 Kampus J :
Nama: Caca
Id line: sybn17
Wa: 081391441127
📲 Kampus K
Fitria Lita Gustin
Id Line: fitrialitagustin
Wa : 089661560864
📲 Kampus D
Olyn dianisha
Id line : olyndianisha
Wa : 085272629924
Salam, #SatuPsikologi #PIASE2016