semangat belajar.......

kesulitan bukan kendala, tapi tantangan.....

Kamis, 12 Januari 2012

orangtua yang memiliki anak ABK

MEMAHAMI & MEMBANTU ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS  

Anak adalah anugerah Tuhan yang begitu indah. Kehadirannya begitu dinanti bukan saja oleh ayah dan ibunya, namun juga kakek-neneknya, tante-omnya, sepupunya, dan keluarga besar lainnya. Tidak ada orang tua atau siapapun yang menginginkan anaknya kekurangan satu apapun. Namun bagaimana bila sang Khalik berkehendak lain? Bagaimana bila anak kita adalah anak berkebutuhan khusus? Apa yang harus kita lakukan untuk memberikan semangat hidup untuk dirinya? Dan bagaimana meniupkan semangat kita untuk mengayomi anak titipanNya tersebut?
Dariyah berusaha menahan air matanya. Diagnosa dokter mengatakan bahwa Anlien, puteri semata wayangnya mempunyai kemampuan pendengaran yang minim. Ibu muda berusia 33 tahun itu harus menerima kenyataan bahwa anaknya seorang tuna rungu. Belum pernah terbayangkan. Dariyah masih belum menerima kenyataan hingga sekitar 3 bulan lamanya. Namun begitu dia berusaha memberikan apa yang dibutuhkan Anlien. Seiring waktu, Dariyah berusaha menata diri dan mulai menerima kekurangan dari Anlien yang masih berusia 2,5 tahun itu. Selang 5 tahun setelah kelahiran Anline,  Mia, puteri keduanya didiagnosa dokter sebagai anak autis. Adanya gangguan perkembangan yang dialami Mia itu membuat dirinya terlambat untuk berbicara. Ditambah anak berusia 4 tahun itu mempunyai kebiasaan tertentu yang lebih banyak asyik dengan dirinya sendiri dan kurang bersoalisasi. Pada masa kesedihan itu, Dariyah dan suaminya Lili  sering saling menyalahkan. Padahal mereka paham benar bahwa sampai saat ini autis belum diketahui penyebab pastinya. Kemudian secara bertahap mereka belajar tentang autis dan berusaha memenuhi kebutuhan buah hatinya itu.
Syukurlah, secara bertahap mereka mengikuti Mia terapi yang dibutuhkannya sehingga banyak kemajuan yang dialami bocah berparas cantik itu untuk hidup jauh lebih normal. Itu baru sebagian pengalaman orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Masih banyak lagi orang tua yang memiliki pengalaman lebih ’dahsyat’ dari peristiwa hidup di atas. Tidak bisa dihindari bahwa kehadiran anak berkebutuhan khusus dapat memengaruhi ikatan kedua orang tuanya. Apakah ikatan antara ayah dan ibunya semakin kompak dan saling mendukung, ataukah malah runtuh, bercerai-berai serta saling menyalahkan. Semoga tidak yang terakhir.
Sebagai orang yang beriman dan memiliki akal sehat, hendaknya kita dapat memetik segala hikmah dari apa yang diberikan Sang Pencipta kepada kita semua. Diharapkan justru keberadaan anak-anak kita tersebut dapat menjadi ladang amal buat semua. Tidak ada kata pesimis untuk kita sebagai orang tua. Karena setiap anak adalah unik. Setiap anak berhak memperoleh kasih sayang dan bimbingan akhlak dan ilmu semesta lainnya sesuai kemampuan masing-masing.
Berikut ini semoga merupakan proses ideal buat orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Semoga dapat menjadi masukan yang berarti, Amin.  
*      Bersedih dan menangislah Kesedihan merupakan satu hal yang sangat manusiawi.  Karena menjadi suatu hal yang aneh bila orang tua tersenyum bahkan tertawa geli bila mendengar anaknya tidak bisa mendengar, atau tidak bisa melihat, lumpuh layu, atau memiliki kekurangan fisik atau mental lainnya. Jadi jangan takut untuk mengeluarkan air mata, itu menandakan rasa cinta kita kepada apa yang sudah Allah berikan pada kita, yakni anak kita sendiri. Percayalah..Tuhan Maha Tahu apa yang sudah digariskanNya. Ada rahasia yang Dia berikan pada setiap kehidupan manusia. Berpikirlah positif bahwa Dia begitu percaya kalau Anda dan pasangan sanggup memberikan limpahan kasih sayang yang besar kepada anak yang sudah dititipkanNya;

*       Memberi waktu bersedih Lalu..sebagai manusia yang beriman, kesedihan tidak perlu berlebihan dan berkepanjangan. Kita perlu mengaturnya sedemikian rupa yang kemudian mulai menata diri untuk memikirkan langkah terbaik selanjutnya;

*      Saling Mendukung Langkah pertama bebenah diri adalah dengan membawa serta pasangan untuk mendiskusikan hal-hal terbaik untuk membantu sang buah hati. Jangan sibuk sendiri.  Selain pasangan, libatkan pula kakak-adiknya, kakek-nenek, om-tante, dan tetangga sebelah untuk mengetahui kondisi sang buah hati;

*      Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang yang dibutuhkan sang buah hati Hindari mitos, pernyataan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan hal-hal yang berbau mistik. Kumpulkan, kliping, dan jilid berbagai informasi penting tentang penyakit, atau gangguan yang dialami anak. Selain itu, cari tahu metode penyembuhan yang pasti dan terapi yang berguna untuk anak melalui buku, internet, seminar, talkshow maupun dokter spesialis;

*      Berikan alat dan terapi yang sesuai kebutuhan anak Bila anak butuh alat pendengaran, maka carilah alat yang sesuai dengan kebutuhannya. Bila sang anak butuh terapi atau metode penyembuhan secara berkala, maka lakukanlah dengan seksama. Jangan lupa konsultasikan dengan dokter, psikolog atau  ahlinya sebelum melakukan hal-hal tersebut. Bila anda berasal dari keluarga berkekurangan, cari informasi tentang lembaga atau yayasan mana saja yang dapat membantu dan memberikan fasilitas cuma-cuma untuk sang anak;  

*      Gali Bakat dan Minat Anak Bukan tidak mungkin anak yang dianggap ’kurang’ justru memiliki kelebihan khusus yang tidak dimiliki oleh anak pada umumnya. Jadi, gali terus bakat dan minatnya! Bila sang anak menyukai melukis, sediakan dia kanvas, buku, kuas, cat, dan lain yang dibutuhkannya. 

*      Jangan menutup diri Ikuti komunitas sharing para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus sama dengan yang dialami anak kita. Komunitas ini sangat berguna untuk saling mendukung dan memberi informasi terbaru tentang kebutuhan anak. Jangan ikuti komunitas yang kumpulannya cuma bisa berkeluh kesah’ya. . Selain itu, tetap bersosialisasi dengan tetangga sebelah kanan, kiri, depan dan  belakang. Biarkan anak bebas keluar rumah dan mendapati lingkungan luar tempat tinggalnya;  

*      Ikhlas dan Optimis Ini adalah langkah per tama dan terakhir yang wajib dimiliki para orang tua. Ikhlaskan segala peristiwa hidup yang kita alami padaNya. Kelahiran, kematian, sakit, jodoh, rejeki, dan segalanya sudah Dia yang mengatur, maka ikhlaskanlah. Tak lupa, selalu optimis! Yakinlah, Anda, pasangan, dan anak anda dapat menjalaninya dengan baik-baik saja,@


1 komentar:

  1. 🎉BEMF PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA PROUDLY PRESENT🎉

    Talkshow Anak Berkebutuhan Khusus
    "Keterbatasan Bukan Batasan"

    Ini merupakan salah satu rangkaian acara PIASE 2016 "Psychology Innovation In Art Social And Education"

    Acara ini bertujuan untuk :
    ✔Membuka dan mengubah paradigma masyarakat bahwa keterbatasan bukan sebuah batasan.
    ✔Memberikan motivasi berprestasi tanpa memandang kekurangan dan keterbatasan
    ✔Memberikan pengetahuan bagaimana cara penanganan anak berkebutuhan khusus
    ✔Memberikan solusi serta pencegahan terhadap penyebab fenomena sosial tentang kekerasan terhadap anak yang meningkat setiap tahunnya

    Dengan pembicara :
    • Arist Merdeka Sirait (Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak)
    • Katarina Ira Puspita M.Psi (Psikolog Klinis Anak)

    Special Performance :
    • Zelda Maharani (Kontestan Mamamia 2014)

    Tempat dan tanggal :
    Rabu, 25 Mei 2016
    @Auditorium D462, Universitas Gunadarma Kampus D, Depok

    HTM 40K [Ilmu&Pengetahuan, Sertifikat, Snack, Seminar Kit, Doorprize]

    Feel excited? Wanna join and participate? Open for public!

    Registrasi & Informasi lebih lanjut hubungi :
    👇👇
    📲 Kampus J :
    Nama: Caca
    Id line: sybn17
    Wa: 081391441127
    📲 Kampus K
    Fitria Lita Gustin
    Id Line: fitrialitagustin
    Wa : 089661560864
    📲 Kampus D
    Olyn dianisha
    Id line : olyndianisha
    Wa : 085272629924

    Salam, #SatuPsikologi #PIASE2016

    BalasHapus